WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Tuesday, November 3, 2015

Books "BETWEEN SHADES OF GRAY"

Judul Asli : BETWEEN SHADES OF GRAY
Copyright © 2011 by Ruta Sepetys
Penerbit Noura Books
Alih Bahasa : Ingrid Nimpoeno
Editor : Rika Iffati Farihah
Proofreader : Nunung Wiyati
Layout : Abdul Wahab
Desain sampul : Fahmi Ilmansyah
Cetakan I : Desember 2014 ; 390 hlm ; ISBN 978-602-1306-45-1
Harga Normal : Rp. 69.000,-
Rate : 3.5 of 5

Mereka masih sangat muda ketika hal itu terjadi. Pasukan NKVD mendobrak paksa kediaman mereka, membawa dirinya, adiknya serta ibunya, bersama sebagian besar penduduk kesuatu tempat yang tak pernah terbayangkan pernah ada, atau akan menjadi masa depannya. Lina Vilkas akan merayakan ulang tahunnya ke-16 dan bersiap-siap menjalani pendidikan di luar negeri melalui beasiswa seni yang ia peroleh, dan impian itu pun hancur berkeping-keping. Adiknya, Jonas baru berusia 10 tahun, pemuda periang dan tampan yang tak akan pernah melihat dunia yang lebih besar dari yang selama ini ia ketahui. Mereka semua ditangkap atas tuduhan terlibat dalam aksi Anti-Soviet, terutama karena ayah dan ibunya, Kostas dan Elena, bersimpati para korban-korban perang. Status Kostas sebagai rektor universitas terkenal, turut membuatnya menjadi ‘sasaran target’ Soviet kala mereka menaklukan Lithuania. Gerakan repatriasi akan ‘New Lithuania’ nyaris tak terdengar akibat ganasnya aksi Soviet dalam membungkam semua pihak yang terkait hingga dunia tak pernah mengetahui hal tersebut hingga bertahun-tahun kemudian.


Ini adalah kisah tentang Lina Vilkas, seniman muda berbakat yang harus bertahan hidup sepanjang hampir sepuluh tahun lebih dalam kamp kerja paksa di Siberia bersama adiknya Jonas, menyaksikan kematian ibunya, tak pernah bisa melihat saat-saat terakhir ayahnya yang di penjara terpisah. Ia harus membuang impian tentang dunia yang ia tinggalkan, dan merengkuh impian baru : kebebasan yang entah bagaimana harus ia capai dalam situasi yang sama sekali tidak memungkinkan untuk terjadi. Di kamp ini pula ia menemukan persahabatan tak terduga, dari manusia-manusia asing dan tak dikenal pada awalnya, sekaligus penderitaan tiada henti dari mereka yang entah mengapa sangat membenci dan berusaha melenyapkan dirinya, keluarganya dan ras Baltik lainnya. Hukum yang dibuat oleh Soviet membuat mereka dicap sebagai kriminal, tahanan politik yang ‘mengakui’ telah bersalah (hampir dipastikan pengakuan tesebut tidak dilakukan secara sukarela) dan harus menjalani 20-30 tahun hukuman kerja paksa yang jauh dari peri kemanusiaan. Ini adalah sebagian kecil dari kisah mereka ...

Salah satu jenis cerita yang tak pernah lepas dari ingatan dan selalu bikin ‘merinding’ adalah tema menyangkut holocaust – pembantaian kaum Yahudi yang diprakarsai oleh Adolf Hitler melalui pasukan Nazi Jerman yang menyebar nyaris ke seluruh penjuru dunia. Dan baru kali ini diriku menjumpai kisah sejenis yang bukan disebabkan secara langsung oleh Hitler melainkan oleh sosok diktator lain yang tak kalah kejinya : Stalin – pemimpin Rusia (disebut sebagai Uni Soviet) yang namanya dikenal baik sepanjang sejarah karena berani melakukan perubahan radikal dalam pemerintahan Rusia. Seseorang pernah menyebutkan bahwa sejarah ditulis karena adanya evolusi manusia, yang bisa dipastikan terjadi akibat pemusnahan atau lenyapnya sebagian besar koloni – atau dalam kasus ini merupakan penghapusan suatu ras bangsa tertentu.

Kisah yang mengambil latar belakang semasa Jerman mulai dengan propaganda untuk menghapus bangsa yang tidak termasuk kasta Arya, teror kedatangan pasukan Nazi mulai bergaung dan membuat gelisah sebagian besar penduduk Eropa. Bagi sekelompok negara-negara Baltik, mereka menduga hanya kaum Yahudi yang harus merasa was-was dengan penaklukan Jerman. Namun musuh ternyata muncul lebih dekat dari perkiraan mereka. Demi menghalangi atau mengalahkan kekuasaan Jerman, Rusia (Uni Soviet) di bawah pimpinan Kremlin melancarkan langkah-langkah penaklukan terlebih dahulu sebelum pasukan Jerman mulai merambah wilayah di dekat Rusia. Melalui pemikiran dan strategi yang bisa dikatakan brilian, Josef Stalin mengeluarkan maklumat untuk menghancurkan bangsa-bangsa lain untuk memperkuat pihak Rusia.

Tepat pada tahun 1939, mereka mulai serentak menduduki negara-negara kawasan Baltik dari Lithuania, Latvia, Estonia dan sekitarnya. Pihak-pihak yang dianggap memiliki potensi berbahaya, segera ditangkap dengan tuduhan melakukan propaganda Anti-Soviet, dan hampir dipastikan seluruh keluarga dan kerabat korban-korban yang ditangkap turut mengalami penderitaan, hidup dalam pengawasan ketat dewan pengawas atau langsung diciduk dan tidak diketahui keberadaannya. Tua-muda, miskin-kaya, pria-wanita, bahkan anak hingga bayi tidak satu pun luput dari serangan ini. Pada tanggal 14 Juni 1941, deportasi pertama dilakukan atas tahanan politik yang dianggap berbahaya, sebagian di penjara tanpa pernah keluar kecuali meninggal dunia, sebagian dikirim menjalani kerja paksa yang akhirnya juga mengalami kematian mengenaskan akibat buruknya perlakuan yang mereka terima.

Ribuan jiwa melayang, ribuan lagi tak pernah diketahui keberadaannya, kerabat yang masih hidup akhirnya harus menerima bahwa mereka telah tewas tanpa pernah tahu di mana tepatnya. Mereka yang berhasil lolos, dengan melarikan diri ke luar negeri sebelum diciduk, mereka ini pula yang meninggalkan warisan sejarah kisah yang kini mulai dikenal khalayak umum. Penulis merupakan salah satu keturunan langsung pihak yang berhasil melarikan diri. Keinginan untuk mencari tahu serta mengungkap kebenaran, membuatnya menulis sejarah kelam yang tersembunyi selama bertahun-tahun dalam wujud fiksi, salah satu cara yang dianggap mampu mendekatkan dirinya serta pembaca untuk menyelami situasi mengerikan yang terjadi pada masa itu. Perang akbar antara Jerman dan Rusia, membuat dunia ‘melupakan’ keberadaan negera-negara kecil kawasan Baltik, tentang penderitaan tiada henti di kamp kerja paksa di Siberia.

Sistem ‘gulag’ (kerja paksa) merupakan salah satu teror yang terus berlanjut bahkan setelah perang dinyatakan usai. Soviet memimpin dengan tangan besi dan kekuatan pasukan NKVD (yang lebih dikenal sebagai KGB), mengancam pihak-pihak yang masih hidup, selamat dari keganasan Siberia untuk tetap bungkam demi keselamatan mereka maupun kerabat, jika tidak ingin kembali ke ‘gulag’ (kerja paksa yang awalnya disangkal oleh pihak Soviet). Perang bukanlah topik yang kusukai dalam versi mana pun, akan tetapi sejarah dunia nyaris tak bisa dilepaskan dari sisi terburuk yang terjadi sepanjang masa ini. Kebangkitan serta revolusi memang terjadi usai periode tersebut, namun berapa banyak korban jiwa yang dibutuhkan untuk terjadinya perubahan drastis pada suatu bangsa – atau lenyapnya beberapa bangsa sekaligus ? Ini adalah sebuah fiksi – namun ‘suara’ yang mengisinya merupakan jeritan jiwa-jiwa yang terlupakan dalam sejarah ...

Note :
Sebagai salah satu tema yang cukup kontroversial dan menggugah keingin-tahuan diriku akan tragedi yang tersembunyi dari catatan sejarah selama bertahun-tahun, jujur diriku memberikan ekspestasi yang cukup tinggi dan berharap akan menemukan kisah yang mengguncang emosi layaknya karya Elie Wiesel yang menulis perjalanan (sejarah) hidupnya sebagai sekian banyak korban Auschwitz (kamp konsentrasi kaum Yahudi). Sayangnya hal itu tidak mampu kuperoleh sepanjang kisah ini. Latar belakang serta karakter-karakter yang muncul, berusaha menampilkan sudut pandang penderitaan para korban kamp kerja paksa yang menjadi ‘kisah horor’ selama sekian tahun bagi mereka yang tinggal di kawasan Baltik dan kekuasaan Soviet. Entah mengapa, jalinan emosi tidak mampu menembus lebih dalam, alih-alih justru kesan ‘drama-romansa’ dengan bumbu historis yang tertinggal usai membaca kisah ini. Apakah karena penulis tidak memiliki pengalaman langsung yang membuatnya ‘kurang’ dalam mencurahkan kekuatan emosi yang terdalam, yang jelas diriku tak mampu memberikan lebih dari 3.5 bintang untuk kisah ini ...

Tentang Penulis :
Ruta Sepetys, lahir dan dibesarkan di Michigan, Amerika, merupakan putri dari pengunsi Lithuania. Negara Lithuania, Latvia dan Estonia menghilang dari peta dunia pada tahun 1941 dan tidak pernah muncul kembali atau diketahui khalayak umum hingga tahun 1990. Karena kisah ini jarang diceritakan, Ruta ingin memberikan suara kepada ratusan ribu orang yang kehilangan nyawa selama pembersihan wilayah Baltik oleh Stalin. Kini Ruta tinggal bersama keluarganya di Tennessee. Between Shades of Gray adalah novel pertamanya, yang juga masuk dalam daftar New York Times Notable Book, International Bestseller serta Nominasi Penghargaan Carnegie Medal.

[ more about the author & related works, just check at here : Ruta Sepetys | Between Shades of Gray | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku

1 comment :