WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Monday, December 17, 2012

Books "THE PHYSICK BOOK OF DELIVERANCE DANE"




Books “Buku Ramuan Deliverance Dane”
Judul Asli : THE PHYSICK BOOK OF DELIVERANCE DANE
Copyright © 2009 by Katherine Howe
Penerbit VioletBooks
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Galuh Wulandari, Hayu Handayani
Penata Isi : Budi Triyanto
Cetakan I : November 2011 ; 416 hlm
[ Review in Indonesia ]

[ Period : 1681 – 1991 ] ~ [ Setting : between City of Salem-Marblehead-Cambridge-Boston, Massachusetts, America ] ~ [ History : Salem Witch Trials on 1692 ; American History ]

Pertama kali melihat buku ini, satu hal yang menarik perhatianku, pertama tentunya kemasan serta cover yang sangat menarik, kedua sinopsis yang menghubungkan kisah ini dengan The Thirteenth Tale – Diane Setterfield (salah satu buku kesukaanku) dan The Historian – Elizabeth Kostova (yang berada di dalam daftar timbunan bacaan-ku tahun depan), dan kemudian yang ketiga, kisah ini ditulis oleh keturunan dari korban tragedi pembantaian di Salem pada abad ke-18.

~ Past ~
Deliverance Dane – dikenal sebagai istri Nathaniel Dane yang terhormat, sekaligus physick, atau ahli pengobatan di Salem. Kemampuannya yang tidak dikenal oleh masyarakat sekitar, membuat dirinya dibutuhkan sekaligus ditakuti, ia dianggap memiliki kemampuan gaib. Banyak kasus yang berhasil ia tangani, namun ada pula yang tidak. Salah satunya menyebabkan tewasnya gadis cilik bernama Martha Petford, pada akhir Desember 1681. Kematian Martha membuat sang ayah hampir gila dan menuduh Deliverance Dane telah melakukan ‘guna-guna’ pada putrinya. Meski tak pernah terbukti, nama wanita itu senantiasa diingat dan disebut jika ada kejanggalan dalam berbagai peristiwa di komunitas mereka. Terutama semenjak wanita ini berani menantang Peter Petford di depan pengadilan dengan tuduhan pencemaran nama baik pada pertengahan Juni 1682, yang malah berimbas pada kebencian mendalam pada dirinya oleh masyarakat luas. 


[ source ]
Akibatnya, Livvy Dane sekeluarga mengalami pengucilan tidak kentara, dipersulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, membuat dirinya beserta suami berusaha keras demi kehidupan mereka. Apalagi dengan kehadiran putri mereka Mercy Dane, yang semakin beranjak remaja, nampak mewarisi kemampuan sang ibu. Ujian bagi Livvy tiada henti, disusul dengan kematian Nathaniel, hingga ia harus hidup di kediaman yang terpencil dan berusaha bertahan hidup demi putrinya seorang. Namun musuh ters mengintai. Dan ketika terjadi wabah aneh, para gadis di desa satu demi satu mulai kerasukan, beberapa nama disebut-sebut sebagai penyebab munculnya Iblis dalam tubuh manusia. 

Tinggal menunggu waktu hingga nama Livvy Dane disebut pula oleh para gadis yang menjadi korban kerasukan Iblis. Musuh yang sudah sekian lama membenci, mengirim pihak pengadilan untuk menangkap dan mengurung Livvy Dane beserta wanita-wanita lain yang dituduh melakukan praktek sihir. Mercy Dane yang mengetahui kebenaran di balik peristiwa itu, dilarang keras ikut campur oleh sang ibu, meski ia tahu kebenaran ada di pihak mereka. Para tahanan dikurung dan diperlakukan melebihi binatang, hingga akhirnya jatuh keputusan hakim, hukuman gantung bagi mereka semua. Mercy Dane harus mematuhi wasiat terakhir sang ibu, ia berangkat menuju tempat persembunyian yang telah dipersiapkan oleh ibunya, dan melanjutkan rencana masa depan bagi keturunan mereka ....

~ Present ~
Connie Goodwin – mahasiswi program pasca sarjana Sejarah Kolonial Amerika dari Harvard, telah dinyatakan lulus dalam ujian awal program sebagai kolega, dan sedang dalam tahap awal penelitian yang akan menjadikan statusnya berada di kelompok prestisius nan elite para ahli sejarah di Harvard. Dibimbing oleh Prof. Manning Chilton, pimpinan akademisi serta ahli sejarah yang brilian sekaligus ambisius, semua orang termasuk dirinya mengharap hasil yang sangat memuaskan. Hingga sebuah telepon dari sang ibu, Grace Goodwin, yang telah sekian lama hidup terpisah dari dirinya di New Mexico, membuatnya harus mengunjungi kediaman sang nenek yang tak pernah ia kenal atau ingat sebelumnya. 

[ source ]
Dengan terpaksa namun tak mampu menolak, Conni berangkat ditemani Arlo –anjing kesayangannya dan diantar Liz Dowers – sahabat dan teman sekamarnya, ia berangkat ke Marblehead, mengurus kediaman Granna Sophie yang harus segera dibereskan setelah bertahun-tahun terlantar dan telah lama jatuh tempo pembayaran pajaknya. Kediaman yang sudah bobrok dan terselubungi berbagai tanaman liar itu, menyimpan berbagai keunikan serta keanehan. Dan selama Connie menghabiskan musim panas berusaha membereskan berbagai peninggalan sang nenek sebelum rumah tersebut dijual, ia justru menemukan hal-hal yang mengusik ingin-tahu-nya, sebuah nama yang keluar dari kunci antik yang tersembunyi di dalam Alkitab Kuno, nama tersebut : Deliverance Dane.

Penelusuran nama tersebut anehnya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, justru menambah berbagai teka-teki yang membingungkan sekaligus menimbulkan rasa penasaran. Dari berbagai sumber, perpustakaan hingga arsip sejarah, perjalanan Connie membawa pada pertemuan dengan pemuda menarik bernama Samuel Hartley – siswa program master Studi Pengawetan yang sedang merenovasi menara Gereja. Dengan bantuan Sam, Connie menemukan beberapa pertanda serta petunjuk baru, yang juga semakin membingungkan. Belum tuntas masalah ini ia pecahkan, muncul hal baru, desakan dari sang pembimbing tentang penelitian yang harus ia lakukan. Anehnya ketika ia menyebut tentang kegiatannya di kediaman Granna Sophie, Profesor Chilton mendadak tertarik dan menganjurkan Connie untuk meneruskan pencariannya sebagai bahan penelitiannya.

Connie mengalami berbagai petualangan baru, beberapa menyenangkan, terutama hubungan barunya dengan Sam, namun sebagian besar menimbulkan rasa takut sekaligus penasaran. Dengan adanya tanda lingkaran aneh yang dibakar di depan pintu kediaman Granna Sophie, kemudian kekuatan aneh yang muncul dari dalam dirinya. Bagaimana ia mampu mengetahui dan membayangkan dengan persis kondisi orang-orang yang dekat dengan hatinya, bagaimana ia mampu mengetahui sekilas tentang masa lalu dengan meraba atau memegang sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu, dan yang lebih menakutkan dirinya, bagaimana ia mampu menghidupkan tanaman yang telah mati melewati musim hingga tumbuh kemudian kembali hancur. Belum lagi desakan bahkan cenderung ke arah paksaan dari sang pembimbing untuk segera menemukan bukti nyata dari penelitiannya.

[ source ]
Connie mulai menemukan hubungan antara sosok Deliverance Dane beserta garis keturunannya, dan kaitannya dengan ‘batu filsuf’ yang merupakan sumber kekuatan para ahli alkimia, yang dianggap sebagai legenda, ternyata memang ada dalam wujud sejarah agama Katolik. Connie harus menyibak kehidupan kaum Puritan serta pemahaman lebih dalam tentang keyakinan serta agama, dan juga kaitannya dengan Iblis serta kekuatan Gelap. Dan kini ia harus berlomba dengan waktu karena nyawa sosok yang ia kasihi akan menjadi salah satu korban tak bersalah, akibat keserakahan serta keinginan untuk menguasai kekuatan tertinggi. Sejarah masa lalu kembali terulang, masalahnya mampukah Connie mengatasinya berdasarkan berbagai catatan sejarah yang telah ia kumpulkan dan teliti ?? 

Kesan :
Kisah tentang para penyihir Salem telah dianggap sebagai mitos atau legenda dalam berbagai kisah lewat buku maupun film, namun pada kenyataannya, sejarah mencatat bahwa Amerika memiliki kenangan buruk pada masa tahun 1692-1693 ketika Pengadilan Penyihir di kota Salem. Perburuan serta pengadilan yang disertai dengan keputusan hukuman gantung telah memakan korban cukup banyak, mayoritas di antara mereka adalah kaum wanita. 

[ source ]
Praktek sihir atau yang dikenal sebagai ‘witch-craft’ telah berjalan semenjak abad ke-16, namun pada abad ke-17 mencapai puncaknya, terutama dengan masuknya berbagai pengetahuan baru serta aliran keyakinan  baru yang membuat terbentuknya Kaum Puritan – hasil dari aliran Calvinis, yang dianggap sebagai pemberontak melawan aliran Ortodoks dan Konservatif. 

Salah satu yang menarik tentang keberadaan Iblis (setan) yang sangat dipercayai dan ditakuti oleh masyarakat umum pada era tersebut. Namun pemahaman akan keberadaan Tuhan dan Iblis tak mampu dipisahkan, sehingga berbagai tragedi, kecelakaan maupun kematian terutama penderitaan dianggap sebagai bagian dari kehendak Tuhan. Sehingga praktek-praktek pengobatan yang mampu meredakan penderitaan atau bahkan menyembuhkan dianggap sebagai sihir, bukan kehendak Tuhan melainkan kerjasama dengan Iblis. 

Maka keberadaan para physick ini dianggap manusia aneh, seringkali justru dijauhi oleh kaum sekitar, hanya jika sangat terpaksa mereka meminta bantuan kepada kaum yang dikucilkan ini. Anehnya, mayoritas kaum physick pada era tersebut adalah wanita – sosok yang dianggap rendah dan tidak memiliki ‘suara’ dalam kehidupan sosial. Sehingga meskipun perkataan mereka benar adanya, tiada yang mau mempercayainya karena kepercayaan terhadap takhayul serta anggapan rendah terhadap derajat kaum wanita. 

[ source ]
Penulis mencoba memberikan sajian fiksi berdasarkan fakta sejarah sepanjang Februari 1692 – Mei 1693 dimana berbagai isu soal ‘witch-craft’ terangkat akibat peristiwa munculnya berbagai kerasukan aneh yang dialami oleh para gadis serta kematian-kematian yang janggal. Peristiwa perburuan dan pembunuhan ini telah berlangsung selama berabad-abad, namun puncak pada tragedi Salem ketika ditemukan korban-korban tak bersalah akibat kesaksian para gadis yang mengaku sebagai korban kerasukan Iblis, namun ternyata terbukti hanya berpura-pura, sebuah permainan belaka yang berlanjut ditiru dan akhirnya memakan korban. Selain itu kini dengan adanya kemajuan pengetahuan, dicurigai kejanggalan pada beberapa kematian dicurigai akibat keracunan logam (terutama timbal) yang ada pada setiap peralatan rumah tangga saat itu.

Kisah tentang Deliverance Dane ini bukan saja sekedar fiksi namun juga memberikan fakta kehidupan berat serta perjuangan kaum wanita yang memiliki ‘berkat khusus’ serta keahlian layaknya ilmuwan, namun tidak memiliki tempat serta perhargaan pada masa lalu, juga di masa kini. Melalui karakter Connie yang hidup di era modern namun harus memperjuangkan penelitiannya melalui institusi Harvard yang prestisius, sekaligus sangat berat untuk ditembus oleh kaum wanita, sedikit menyerupai perjuangan Deliverance Dane di masa silam. Singkat cerita, kisah ini sangat menarik untuk disimak bagi penggemar historical fiction, namun seandainya penulis ‘bersedia’ membuat kisah ini lebih dalam dengan mengungkap misteri batu fisuf (dikenal juga dengan The Sorcerer’s Stone) serta kaitannya dengan dogma ajaran Katolik, maka akan jauh lebih menarik lagi (^_^)

Tentang Penulis :
Katherine Howe, lahir di Houston, Texas, pada tahun 1977, sedang melakukan studi tentang American & New England di Universitas Boston untuk program PhD-nya, ketika ia tertarik untuk membuat suatu kisah berdasarkan Sejarah Pengadilan Penyihir Salem di tahun 1692 yang menyebabkan terbunuhnya para korban tak bersalah. Ia sendiri merupakan salah satu garis keturunan dari Elizabeth Proctor, yang selamat dari persidangan, dimana wanita ini memiliki hubungan baik dengan Elizabeth Howe – yang juga diadili bersama, namun diputuskan bersalah dan dihukum gantung. Kini ia tinggal di Marblehead, Massachustts bersama sang suami. 

[ More about the author and her works, check on here : Official Site of Katherine Howe  atau The Physick Book of Deliverance Dane  ]

Best Regards,

No comments :

Post a Comment