WELCOME

For everyone who love classical stories
from many centuries until millenium
with some great story-teller around the world
these is just some compilation of epic-stories
that I've read and loved so many times
... an everlasting stories and memories ...

Translate

Thursday, March 8, 2012

Books "THE THORN BIRDS"

Books "BURUNG-BURUNG SEMAK BERDURI"


Judul Asli : THE THORN BIRDS

Copyright © 1977 by Colleen McCullough

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Alih Bahasa : Lanny Murtihardjana

Cover by Marcel A.W. ; photos © Theo Allofs / zefa / Corbis

Cetakan ke-01 : Desember 2007 , 688 hlm

" Saat pertama kali melihat judul buku ini, langsung teringat akan kisah dengan judul sama yang pernah dibuat serial miniseri sekitar tahun 80-an (ditayangkan oleh TVRI, belum ada cable-tv …he..he) Film tersebut sangat berkesan karena topik yang dianggap 'tabu' dikemas sedemikian rupa menjadi kisah yang indah & menyentuh. Meski banyak lupa dengan detil-detilnya, namun rasa penasaran membuat diriku mulai membuka buku setebal 688 hlm ini. Ternyata sangat luar biasa dalam pembuatan alur & pemberian peran pada masing-masing tokoh. Kita dibawa dalam perjalanan waktu sosok manusia yang berjuang demi Impian masing-masing & pembelajaran akan tanggung jawab atas apa yang telah diperbuat maupun apa yang akan dilakukan di kemudian hari. Penulisan yang indah & halus membuat perjalanan kita 'menelusuri' kisah ini semakin lama semakin menggugah penasaran (walaupun sudah tahu akhir kisahnya lewat film, tetap saja berkesan  saat menyelesaikan buku ini.) Bagaikan kisah Gone With The Wind di era & masa yang berbeda. "

Sinopsis :
(1915-1969)

Kisah ini dimulai dengan latar belakang kehidupan keluarga Cleary. Sebagai pendatang di kawasan New Zealand berusaha mencari penghidupan yang lebih baik namun setelah bertahun-tahun berjuang, mereka masih dalam keadaan miskin & harus bekerja sangat keras hanya untuk hidup sehari-hari. Keluarga ini merupakan hasil pernikahkan dari kalangan & budaya yang berbeda. Padraic 'Paddy' Cleary, seorang pria asli Katholik Irlandia yang riang, sederhana & dari kalangan pekerja menikahi Fiona 'Fee" – seorang wanita cantik & anggun, putri keluarga Armstrong yang merupakan golongan penguasa di New Zealand & penganut Protestan yang kuat. Namun setelah menikah kehidupan mereka bergulir dengan cepat dengan kehadiran putra-putri Cleary, Frank - yang pertama, sangat berbeda dengan saudaranya yang lain & sangat dekat dengan ibunya, kemudian Bob, Jack, Hughie, Stuart, si kecil Meghann 'Meggie' Cleary. Walaupun miskin & serba kekurangan, Paddy terutama Fee sangat keras dalam memberikan pengajaran tentang harga diri & kehormatan kepada putra-putrinya, sehingga dalam menghadapi kerasnya hidup termasuk penghinaan & deraan dari orang-orang disekeliling mereka, keluarga Cleary tetap kuat. 

Seiring dengan pertambahan usia, hanya seorang yang menampakkan perbedaan. Frank yang semenjak kecil memiliki sifat & karakter yang berbeda dengan Paddy, tidak pernah puas dengan kehidupan yang mereka alami. Hal tersebut sering menimbulkan konflik & pertengkaran terutama dengan ayahnya, karena Frank merasa ibunya kurang mendapatkan perlakuan yang sepantasnya. Jika ada orang yang paling diperhatikan di keluarganya hanyalah Fee & si kecil Meggie, yang ia khawatirkan masa depannya. Puncak dari ketidak puasan Frank sempat membawanya lari dari rumah untuk bergabung dengan tentara, namun hanya untuk dibawa kembali ke rumah oleh ayah yang diam-diam sangat dibencinya.

Di belahan dunia yang lain, tepatnya di New South Wales, Australia – saudara kandung Paddy, Mary Carson 65 tahun, penguasa & pemilik lahan luas bernama Drogheda. Sebagai satu-satunya ahli waris (putranya meninggal saat masih bayi) sepeninggalan suaminya, Mary memilih untuk mengambil alih perusahaan, berkat kecerdasan otak serta ambisi tinggi hasilnya semakin meningkatkan kekayaan miliknya & karena kecintaannya akan kekuasaan jauh lebih besar maka ia memilih menjanda selama 33 tahun tanpa tertarik untuk mencari pasangan baru. Namun di usianya yang telah lanjut sekarang, muncul hawa segar yang menarik perhatiannya – tidak lain dengan kehadiran pastor baru di wilayah Gillanbone, Pastor Ralph de Bricassart. Bukan hanya usia yang masih muda, wajah & penampilan tampan serta memikat saja yang membuat komunitas Gillanbone suka dengan pastor Ralph, tapi karena keriangan, kebaikan & sifatnya yang tak segan-segan langsung turun tangan membantu umatnya yang membutuhkan. 

Namun bagi Mary Carson yang paling menarik dari pastor Ralph adalah kekuatan & kecerdasan tinggi yang berada di balik penampilan sederhana sang pastor – ia menilai bahwa Ralph de Bricassart mempunyai ambisi tinggi & tidak segan-segan dalam bertindak demi pencapaian keinginannya. Dan yang membuat Mary Carson semakin  ingin 'memiliki' kekuasaan atas Ralph justru di karenakan tindakan sang pastor yang dapat menolak 'penawaran khusus' yang diberikan oleh Mary tanpa merusak hubungan mereka. Ralph cukup pandai untuk menyadari bahwa Mary Carson adalah penyumbang dana terbesar bagi kelangsungan paroki Gillanbone. Tanpa ada yang mengetahui dengan jelas, Ralph de Bricassart merupakan keturunan yang memiliki peran penting dalam sejarah gereja Katholik. Ia adalah seorang pemuda yang memiliki impian & cita-cita tinggi terutama dalam meraih jenjang karir yang lebih tinggi, memberikan pelayanan di Vatikan. Namun karena suatu hal ia telah menyinggung salah satu Uskup sehingga tugas pelayanannya dialihkan di Gillanbone, daerah terpencil yang mempersulit posisinya untuk menonjolkan kemampuan dirinya. Dan saat bertemu dengan Mary Carson, tanpa disadari Ralph mulai membuat rencana dengan 'memanfaatkan' kekuasaan & kekayaan Mary demi kelangsungan cita-citanya.

Apapun yang sedang berlangsung di Drogheda, akan segera mengalami perubahan. Hal ini disebabkan oleh kedatangan keluarga Cleary yang diundang Mary untuk tinggal & mengelola lahan, dan hal ini sangat membantu karena di New Zealand kehidupan mereka sangat sulit akibat perang & krisis dimana-mana sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan. Sedangkan Fee baru saja melahirkan lagi bayi yang diberi nama Harold. 

Pertemuan keluarga Cleary dengan pastor Ralph de Bricassart memberikan kesan tersendiri bagi masing-masing pihak, namun Ralph sendiri sangat tertarik & langsung menyayangi si kecil Meggie yang baru berusia 9 tahun. Sebagai satu-satu gadis dalam keluarga Cleary, Meggie justru sangat kurang mendapat perhatian dalam perkembangannya sebagai gadis normal. Setelah beradaptasi dengan kehidupan di Drogheda, Paddy serta putra-putranya sibuk dengan pengelolaan & pengembangan lahan yang luas. Sedangkan Fee yang semakin 'menjauh' & menyibukkan diri dengan urusan rumah tangga yang besar, hampir tidak pernah menganggap kehadiran Meggie selain seperlunya. Bahkan tanggung jawab pengurusan Harold sejak bayi diambil alih oleh Meggie, demikian juga setelah kelahiran bayi kembar James & Patrick, Fee praktis menyerahkan pengurusan mereka kepada pengurus rumah tangga Drogheda yang sangat menyayangi bayi kembar tsb. 

Satu-satunya orang yang dulu sangat memperhatikan Meggie hanyalah Frank. Namun Frank pergi tanpa kabar berita setelah terjadi pertengkaran hebat antara Frank & Paddy yang mengakibatkan terungkapnya rahasia kelam masa lalu Fee. Akibat kejadian tersebut, Ralph yang tanpa sengaja menyaksikan kejadian tersebut memutuskan turun tangan langsung menangani bimbingan & perlindungan terhadap Meggie. Kedekatan hubungan diantara mereka membuahkan rasa kasih yang berbeda penafsiran antara Ralph & Meggie. Hanya satu orang yang tahu benar apa yang akan terjadi diantara mereka berdua – tidak lain Mary Carson yang memiliki rasa cinta untuk memiliki Ralph, yang senantiasa mengawasi mereka berdua.

Maka pada pesta akbar ulang tahun Mary Carson ke-72, ia membuat rencana yang akan menjerat pastor Ralph untuk memilih antara kasihnya pada Meggie & ambisinya pada Impiannya. Mary Carson mengetahui bahwa Ralph terlalu angkuh untuk mengakui bahwa dirinya manusia biasa yang memiliki hasrat akan kekuasaan & tantangan yang lebih tinggi, bahkan ia akan rela mengorbankan Meggie yang sangat di kasihi demi perwujudan Impiannya. Maka yang terjadi kemudian sangatlah mengejutkan bagi seluruh komunitas Gillanbone. Mary Carson meninggal dunia malam itu juga, dan Ralph de Bricassart merupakan pewaris utama seluruh kekayaan estate Mary Carson, bukannya Paddy & keluarganya.

Sejak saat itu awal kehidupan baru terjadi pada masing-masing individu. Ralph dengan cepat naik posisi hingga menjadi Uskup di Roma, Vatikan. Keluarga Cleary masing-masing mengalami pasang-surut, beberapa meninggal secara tragis & tak terduga, timbulnya wabah & bencana, bertemunya Meggie dengan Luke yang segera menjadi suaminya. Bagaimana kehidupan pernikahan Meggie yang tidak sesuai dengan harapan & membuatnya menderita karena tak ada cinta kasih diantara mereka. 

Dan benang merah ternyata belum terputus dengan kehadiran Uskup Ralph mencari Meggie untuk mengembalikan dirinya kepada orang-orang yang mengasihinya. Dari pertemuan yang serasa sekejap diantara dua insan yang saling mencintai namun tak mampu bertahan untuk bersatu dalam persekutuan suci – terjadi buah yang akan merubah kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Bagaimana peran serta Dane, putra Meggie & Ralph ( yang tidak diketahui oleh Ralph hingga saat-saat terakhir) akan menyatukan keluarga Cleary yang mulai terpecah, dan terutama menyatukan Meggie dengan putrinya Justine, yang begitu mirip dengan diri Meggie, keangkuhan, keras kepala, & perasaan yang sensitif membuat mereka sulit berkomunikasi. Kisah sejarah manusia yang akan terus berlanjut sejalan dengan perputaran waktu.

Masih ingin tahu lebih jelas ? Maaf, nanti terlalu 'spoiler' jika terlalu detil, so buka saja bukunya dan nikmati perjalanan kisah ini, dijamin akan lebih terpuaskan dibandingkan di ceritakan semua disini. Ok! 

Tentang Penulis :
Collen McCullough lahir pada 1 June 1937 di Wellington, Australia. Semenjak awal ia belajar untuk menjadi seorang dokter, namun karena suatu hal, impiannya tak dapat dilanjutkan sehingga ia beralih mempelajari ilmu syaraf (neuroscience) dan di tengah-tengah masa studinya, lahirnya dua buah karya tulisnya, diantaranya adalah The Thorn Birds, yang langsung meledak menjadi Internasional Bestseller, membuat dirinya memutuskan meninggalkan studi dan fokus pada penulisan karya-karya berikutnya, termasuk studi riset mendalam tentang Romawi Kuno untuk serial novelnya membuahkan penghargaan gelar Doktoral dalam literatur. The Thorn Birds merupakan salah satu novelnya yang bukan saja laris namun juga diangkat menjadi miniseri TV yang menjadi hit pada tahun 1983. Dipublikasikan selama 27-30 Maret 1983 oleh ABC Studio, dibintangi oleh bintang-bintang tenar saat itu : Richard Chamberlain, Rachel Ward, Barbara Stanwyck, Christoper Plummer, Richard Kiley, Bryan Brown, Mare Winningham, Philip Anglim dan Jean Simmons.

Best Regards,
* HobbyBuku *


2 comments :

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. salah satu novel favoritku, bener2 menyayat hati.. Aku sampek bertanya-tanya dlm hati: Kenapa harus ada pertemuan klo akhirnya hrs berpisah? Kenapa perpisahan begitu menyakitkan?

    ReplyDelete